Insiden Lomba Panjat Pinang, Harusnya Lomba ini Ditiadakan Saja!

Sebentar lagi kita akan memperingati hari kemerdekaan RI ke 74, sepanjang jalan dimeriahkan dengan berkibarnya bendera merah putih serta berbagai layur dan riasan-riasannya.

Bahkan ada yang saking kreatifnya sampai tiap jalan dipasang kelap kelip lampu tumbler.

Untuk semakin memeriahkan hari kemerdekaan, diadakan juga berbagai kegiatan, misalnya : jalan sehat, karnaval, dan berbagai lomba-lomba 17an.

Mulai dari lomba makan kerupuk, lomba tangkap lele,dan yang paling identik dengan agustusan yaitu lomba panjat pinang.

Panjat pinang menjadi salah satu lomba yang setiap tahunnya meramaikan perayaan hari ulang tahun kemerdekaan Indonesia. Banyak orang bersorak antusias saat menonton lomba ini. Para peserta pun begitu bersemangat untuk menjadi juara dan mendapatkan berbagai hadiah yang tergantung-gantung di puncak pinang.

Tapi dibalik keceriaan itu, sebenarnya ada bahaya menyelimuti lomba panjat pinang. Memanjat ketinggian tanpa pengaman apapun, menjadi faktor yang membuat insiden kecelakaan saat lomba panjat pinang hampir tiap tahun terjadi.



Berikut beberapa catatan peristiwa kejadian nahas dari tahun ke tahun.

Tahun 2014

Seorang remaja di Medan bernama Indra Syahputra meninggal dunia setelah terjatuh saat mengikuti lomba panjat pinang yang digelar pada 17 Agustus. Indra jatuh setelah rekannya menarik baju yang ia kenakan.

Indra terjatuh dari ketinggian lima meter sambil mendekap batang pohon pinang yang dilumuri minyak kelapa. Sebelum jatuh, ia menunggu teman satu timnya untuk naik ke atas pundaknya.

Namun saat temannya ingin naik ia kehilangan keseimbangan, kemudian menarik baju Indra. Tak ayal hal tersebut membuat Indra terjatuh dan kepalanya terbentur aspal.

Indra kemudian dilarikan ke rumah sakit saat itu juga. Namun ia meninggal dua hari setelah mendapatkan perawatan medis.

Tahun 2015

Kejadian seorang warga meninggal saat lomba panjat pinang juga pernah terjadi di Kecamatan Mentawa Baru Ketapang, Kalimantan Barat.

Korban bernama Nur Hidayat (14). Dia jatuh saat berusaha meraih hadiah di puncak. Nur Hidayat mengalami luka-luka yang cukup parah di sekujur tubuhnya, termasuk patah kaki.

Setelah kejadian, korban sempat dibawa ke RUSD dr Murdjani Sampit untuk mendapat pertolongan medis. Tapi nyawanya tak bisa diselamatkan, meski sempat mendapat perawatan medis selama beberapa jam.

Tahun 2016

Evan (23) warga Desa Lebong Tambang Kecamatan Lebong Utara, Bengkulu, nyaris meninggal saat mengikuti lomba panjat pinang. Dia nyaris patah pinggang karena terjatuh dari ketinggian 3 meter saat memanjat pohon pinang di Lapangan Hatta, Desa Kampung Muara Aman, Lebong

Data terhimpun, Evan bersama kelompoknya sudah berhasil memanjat 2 pohon pinang dan berhasil mendapatkan hadiah. Saat akan memanjat pohon pinang ketiga yang ketinggiannya lebih dari 10 meter, Evan yang tergabung di kelompok umum berada di posisi susunan paling atas.

Sayangnya saat mencapai ketinggian 3 meter, teman-teman Evan tidak mampu bertahan dan posisi Evan tergelincir serta terlepas dari pohon dan langsung jatuh terlentang ke tanah.

Setelah kejadian, korban kemudian langsung dibawa ke RSUD Lebong. Tim dokter kemudian langsung menangani Evan. Evan akhirnya selamat.

Di tahun yang sama, bocah perempuan bernama Yulia Anisa (9) tewas tertimpa batang pinang yang rubuh pada rangkaian peringatan HUT Kemerdekaan RI di Jorong Sungai Aro, Pakan Rabaa, Kecamatan Koto Parik Gadang Diateh (KPGD), Solok Selatan.

Nyawa warga setempat tersebut tidak tertolong, meski sempat dilarikan ke rumah sakit setempat.

Tahun 2017

Kisah berawal ketika warga RT 05/03 Kelurahan Manjahlega Kecamatan Rancasari, Kota Bandung memilih merayakan kemerdekaan dengan lomba panjat pinang, Kamis (17/8/2017) sore.

Lomba ini sebenarnya berlangsung meriah sejak awal di lapangan voli setempat.

Namun suasana mendadak berubah ketika lomba akan berakhir.

Seorang peserta bernama Icim alias Icin terlebih dahulu sampai di pucuk pinang.

Setelah sampai diatas, Icim sempat mengambil hadiah lomba diatas pinang.

Nahas, tiba-tiba batang pinang patah sehingga korban terjatuh dari ketinggian 7 meter.

Korban kemudian dilarikan segera ke rumah sakit Al Islam Kota Bandung.

Sayang, nyawa korban tak tertolong dan hadiah yang sempat diambil menjadi kado perpisahan untuk rekan panjat pinangnya.

Seperti dilansir  dari Tribun Jabar, Kamis (17/8/2017), Kompol Reny Marthaliana, Kasubag Humas Polrestabes Bandung membenarkan peristiwa tersebut.

Tahun 2018


Tahun kemarin, seorang remaja jatuh saat panjat pohon pinang pada peringatan HUT ke 73 RI pada 2018 di Gampong Lambung, Kecamatan Meuraxa, Banda Aceh, Provinsi Aceh

Info tersebut saya dapatkan dari youtube.

Kejadian tidak terduga, awalnya para peserta menaiki peserta lain yang satu tim dengan hati-hati. Namun si peserta baju putih yang harusnya menjadi pengambil hadiah, justru kehilangan keseimbangan dan lepas pegangannya kemudian jatuh.

Malangnya, lomba panjat pinang tersebut diadakan di lapangan yang begitu terlihat sangat kering tanahnya.

Entah bagaimana nasib peserta tersebut.

Tahun 2019

Di tahun ini saya harap tidak ada lagi insiden panjat pinang lagi yang memakan korban, peserta harusnya bisa lebih hati-hati mengingat banyaknya korban yang telah berjatuhan, atau bahkan kalau bisa, lomba panjat pinang ini ditiadakan saja karena berbahaya. 

Harusnya Lomba Panjat Pinang Ditiadakan Saja

Dilihat dari berbagai resiko yang terjadi, sebaiknya para pengelola kegiatan lebih mempertimbangkan keselamatan para peserta. Lomba panjat pinang ini berbahaya. Ada banyak faktor yang membuat lomba ini menjadi beresiko
1. Peserta tidak memakai tali pelindung
2. Tidak adanya bantalan apabila ada peserta yang pahit-pahitnya jatuh
3. Tidak ada yang menjamin kalau batang pinang tidak akan roboh

Masih banyak kok lomba-lomba lain yang bisa meriah dan mengundang keceriaan. Misalnya ini, silakan baca artikel berikut :
Ya mungkin cukup sekian dulu ya artikel ini, semoga dapat menjadi bahan diskusi dan disebarluaskan agar bisa menjadi perhatian.