Keselamatan Kerja di Laboratorium : Prosedur, Aturan, Simbol, Alat-alat, dll

Pengertian Keselamatan Kerja di Laboratorium

Keselamatan kerja di laboratorium merupakan usaha atau tindakan pencegahan agar kegiatan dalam laboratorium terhindar dari bahaya/kecelakaan . Sehubungan dengan kemungkinan timbul bahaya-bahaya di dalam kegiatan laboratorium, maka kita perlu mengetahui bahaya yang ditimbulkan oleh benda- benda atau barang-barang yang ada di laboratorium dan memahami dan mampu memperlakukan alat dan bahan secara aman.

Berikut ini ada beberapa informasi yang sekiranya bermanfaat untuk keselamatan kerja di laboratorium. Daftar isi :
7 Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium
  1. Syarat Laboratorium yang Baik
     a. Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik.
      b. Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi.
      c. Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik.
      d. Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik.
  2. Aturan Umum Keselamatan Kerja di Laboratorium
  3. Simbol-simbol bahaya di Laboratorium
  4. Alat-alat Keselamatan Kerja
  5. Cara Memindahkan Bahan Kimia
  6. Pembuangan Limbah
  7. Penanganan Kecelakaan Kerja

7 Prosedur Keselamatan Kerja di Laboratorium

Prosedur keselamatan kerja di Laboratorium ini sangatlah penting, hal ini karena seperti kita tahu bahwa laboratorium itu punya potensi yang dapat membahayakan keselamatan pekerja jika tidak digunakan sesuai dengan semestinya.
Maka dari itu disini saya akan memberikan 7 prosedur yang setidaknya ditaati dan dipahami bagi para pengguna laboratorium

1. Syarat Laboratorium yang Baik

Ruangan laboratorium yang memenuhi standar adalah salah satu faktor untuk menghindari kecelakaan kerja. Syarat tersebut meliputi kondisi ruangan, susunan ruangan, kelengkapan peralatan keselamatan, nomor telepon penting (pemadam kebakaran, petugas medis), dll. Secara lebih rinci, berikut ini beberapa syarat laboratorium yang baik :

a. Ruangan laboratorium yang memiliki sistem ventilasi yang baik.

Proses keluar masuk udara yang stabil. Sirkulasi udara segar yang masuk ke dalam ruangan. Keduanya harus diperhatikan dengan baik. Semakin baik sirkulasi udara, maka kondisi laboratorium juga akan sehat. Seperti halnya rumah, sirkulasi udara berada pada posisi utama dan tidak dapat dikesampingkan begitu saja.

b. Ruangan laboratorium harus ditata dengan rapi.

Penempatan bahan kimia dan peralatan percobaan harus ditata dengan rapi supaya memudahkan untuk mencarinya. Bila perlu, berikan denah dan panduan penempatan bahan kimia di raknya supaya semakin memudahkan untuk mencari bahan kimia tertentu.

c. Alat keselamatan kerja harus selalu tersedia dan dalam kondisi yang baik.

Terutama kotak P3K dan alat pemadam api. Berikan juga nomor telepon penting seperti pemadam kebakaran dan petugas medis supaya saat terjadi kecelakaan yang cukup parah dapat ditangani dengan segera. Berikan juga lembaran tentang cara penggunaan alat pemadam api dan tata tertib laboratorium.

d. Laboratorium harus memiliki jalur evakuasi yang baik.

Laboratorium setidaknya memiliki dua pintu keluar dengan jarak yang cukup jauh. Bahan kimia yang berbahaya harus ditempatkan di rak khusus dan pisahkan dua bahan kimia yang dapat menimbulkan ledakan bila bereaksi.

Mungkin 4 syarat tersebut dapat menunjukkan bahwa laboratorium tersebut memiliki level yang baik dalam hal keselamatan kerja.

2. Aturan Umum Keselamatan Kerja di Laboratorium

Aturan-aturan yang umum untuk Keselamatan kerja di laboratorium antara lain sebagai berikut
  1. Makanan dan minuman apa saja, harus disimpan dan dikonsumsi di luar laboratorium, untuk itu sebaiknya diadakan ruangan makan bagi personil.
  2. Tidak diperkenankan merokok dalam laboratorium atau dimana saja yang dapat membahayakan keamanan dan kesehatan personal. Daerah untuk merokok ditetapkan.
  3. Menguji sample atau bahan kimia dengan mengecap harus dilarang, dan bau hendaknya hanya dicheck dengan hari-hati.
  4. Jas laboratorium, sarung tangan, masker, atau pakaian lain, harus dibuka sebelum keluar laboratorium, tidak boleh dikenakan jika meninggalkan laboratorium ke daerah public atau ruangan makanan.
  5. Cuci tangan dipersyaratkan setelah melepas sarung pelindung dan setelah kembali ke laboratorium dari toilet atau dari daerah luar lain.
  6. Barang milik pribadi, seperti jas, topi, paying dan tas disimpan dalam loker di luar laboratorium dan tidak dikenakan atau dibawa melalui laboratorium.
  7. Kelakar yang kasar dan rihut dilarang keras dalam laboratorlum.
  8. Personel dengan rambut panjang dipersyaratkan untuk mengikatnya di belakang atau menutup kepalanya dengan semacam bentuk topi.
  9. Janggut tidak dikehendaki atau dipotong pendek saja.
  10. Air untuk minum harus ditempatkan diluar ruangan laboratorium atau hendaknya disediakan air mancur yang dioperasikan dengan kaki.
  11. Permukaan meja harus bebas dari kekacauan dan kertas, bahan kimia dan peralatan yang tidak perlu.
  12. Aerosol agar digunakan dalam lemari asam dan tidak di daerah meja kerja.
  13. Tisu pembersih dari sapu tangan hendaknya digunakan jika perlu untuk keperluan pribadi.
  14. Bekerja sendirian diluar jam kerja biasa dilarang.
  15. Penggunaan bola karet pengisi pipet dipersyaratkan bagi semua penggunaan pipet.
  16. Lensa kontak sebaiknya tidak dikenakan dalam laboratorium.
  17. Kaca mata pelindung dipersyaratkan pada semua waktu, terutama sekali dalam setiap situasi yang kemungkinan berbahaya.
  18. Pelindung muka dipersyaratkan jika kondisi tumpahan, percikan atau tabrakan dapat terjadi.
  19. Tanda peringatan yang sesuai harus digunakan jika kondlsi berbahaya dapat terjadi.
  20. Semua wadah penyimpanan bahan kimia harus diberi label, wadah yang tidak beretiket secara otomatis dimusnahkan.
  21. Wadah sampah terbuat dari metal, tertutup, terpisah disediakan untuk tempat sampah kertas serta alat gelas pecah dan pengaturan khusus dibuat untuk pembuangan sampah pelarut dan sampah berbahaya lainnya.
  22. Alat gelas yang telah digunakan harus dikosongkan dari larutan dan pelarut dibilas dengan air sebelum dilepaskan untuk pembersihan biasa dan jika instruksi khusus untuk pembersihan diperlukan, personal pembersih harus diberitahu.
  23. Alas gelas sumbing dan retak harus dimusnahkan.
  24. Semua percobaan laboratorium dikaji ulang untuk masalah keamanan yang mungkin.
  25. Pelindung keamanan dipersyaratkan di sekitar vakum tinggi atau reaksi tekanan tinggi.
  26. Reaksi yang terus menerus harus diperhatikan pada semua waktu.
  27. Silender gas harus ditegakan sebelum tutup pelindung dilepaskan.
  28. Tamu laboratorium hendaknya dibatasi. Jika seseorang diijinkan dalam laboratorium, orang itu harus disertai oleh seorang anggota staf dan disediakan alat pelindung mata dan kepala, jika perlu.

3. Simbol-simbol bahaya di Laboratorium

Gambar diatas adalah simbol-simbol yang umumnya ada di laboratorium. Simbol ini harus diperhatikan dan dipahami supaya Anda mengetahui bahaya yang ada pada suatu benda atau zat kimia. Berikut adalah penjelasan simbol-simbol tersebut :
  1. Animal hazard adalah bahaya yang berasal dari hewan. Mungkin saja hewan itu beracun karena telah disuntik bermacam-macam zat hasil eksperimen atau dapat menggigit dan mencakar Anda.
  2. Sharp instrument hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang tajam. Benda itu jika tidak digunakan dengan benar maka dapat melukai Anda.
  3. Heat hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang panas. Anda akan kepanasan bahkan mungkin akan melepuh/luka bakar jika menyentuh benda tersebut dalam keadaan aktif atau menyala. Maka dari itu untuk mengantisipasi benda dengan simbol ini anda perlu sedia sarung tahan panas, atau setidaknya hindari kontak langsung dengan bagian yang panas.
  4. Glassware hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah pecah. Biasanya berupa gelas kimia.
  5. Chemical hazard adalah bahaya yang berasal dari bahan kimia. Bisa saja bahan kimia itu dapat membuat kulit kita gatal dan iritasi atau bahkan mematikan.
  6. Electrical hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang mengeluarkan listrik. Hati-hati dalam menggunakannya supaya tidak tersengat listrik.
  7. Eye & face hazard adalah bahaya yang berasal dari benda-benda yang dapat membuat iritasi pada mata dan wajah. Gunakan masker atau pelindung wajah sebelum menggunakan bahan tersebut. Serta gunakan juga kacamata lab.
  8. Fire hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah terbakar. Contohnya adalah spiritus.
  9. Biohazard adalah bahaya yang berasal dari bahan biologis. Bahan tersebut dapat menyebabkan penyakit mematikan seperti AIDS. Contohnya adalah tempat pembuangan jarum suntik.
  10. Laser radiation hazard adalah bahaya yang berasal dari sinar laser.
  11. Radioactive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda radioaktif. Benda ini dapat mengeluarkan radiasi dan jika terpapar terlalu lama maka akan menimbulkan akibat-akibat yang berbahaya misalnya kanker, mutasi gen, kerusakan sel.
  12. Explosive hazard adalah bahaya yang berasal dari benda yang mudah meledak. Zat-zat eksplosif memiliki cukup energi yang tersimpan sehingga jika diperlakukan dengan tidak benar zat-zat tersebut dapat meledak. Bahan eksplosif harus ditangani dengan sangat hati-hati. Dilarang untuk melakukan eksperimen yang tidak sesuai prosedur jika berhubungan dengan bahan kimia eksplosif.

4. Alat-alat Keselamatan Kerja

Di dalam ruang laboratorium harus sudah tersedia seluruh alat keselamatan kerja, supaya saat terjadi kecelakaan atau darurat bisa diatasi dengan cepat. Berikut adalah alat-alat keselamatan kerja yang ada di laboratorium. Pastikan semuanya tersedia dan Anda tahu dimana letaknya.
  1. Pemadam kebakaran (hidrant)
  2. Eye washer
  3. Water shower
  4. Kotak P3K (Pertolongan Pertama Pada Kecelakaan)
  5. Jas Laboratorium
  6. Peralatan pembersih
  7. Obat-obatan
  8. Kapas
  9. Plaster pembalut

5. Cara Memindahkan Bahan Kimia

Sebelum memindahkan bahan kimia, hal yang harus dilakukan adalah mengetahui segala informasi tentang bahan kimia yang akan digunakan. Seperti cara membawa, bahaya yang ditimbulkan, dll.

Pindahkanlah sesuai kebutuhan dan jangan berlebihan. Bila ada sisa bahan kimia, jangan dikembalikan ke tempatnya semula karena dapat menyebabkan kontaminasi pada bahan kimia.

Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud cair, pindahkan dengan menggunakan pipet. Hindari membuka wadah bahan kimia (terutama yang memiliki kemurnian tinggi) terlalu lama karena dapat menyebabkan kontaminasi.

Hindari percikan karena bisa menyebabkan iritasi pada kulit. Jangan menaruh tutup botol diatas meja supaya tutup botol tidak kotor oleh kotoran di atas meja.

Untuk memindahkan bahan kimia yang berwujud padat, gunakan sendok atau alat lain yang tidak terbuat dari logam (lihat dulu karakteristik zatnya).

Hindari menggunakan satu sendok untuk mengambil beberapa jenis zat kimia supaya terhindar dari kontaminasi.

Selalu bersihkan kembali alat-alat yang telah digunakan agar melepaskan bahan-bahan kimia yang menempel pada alat, bahan bahan yang menempel pada alat dapat merusak alat, serta bisa juga membahayakan bagi pemakai alat tersebut apabila tidak sengaja menyentuhnya.

6. Pembuangan Limbah

Seperti yang kita ketahui bahwa limbah dapat mencemari lingkungan. Maka dari itu, kita perlu menangani limbah tersebut dengan tepat.

Untuk limbah kimia hendaknya dibuang di tempat khusus karena beberapa jenis zat kimia sangat berbahaya bagi lingkungan.

Buang segera limbah sehabis melakukan percobaan.

Sementara limbah lainnya seperti kertas, korek api, dan lainnya dibuang di tempat sampah.

Sebaiknya pisahkan limbah organik dan nonorganik supaya pengolahan sampahnya lebih mudah

Pada bab pembuangan limbah ini hanya singkat saja, karena dalam pembuangan limbah untuk keselamatan kerja di laboratorium memang hanya perlu itu saja.

Dalam hal penanganan lebih lanjut, misal pembuangan limbah ke lingkungan, itu nanti ada yang menanganinya, yang belum tentu si pengguna laboratorium, biasanya bidang khusus penanganan limbah. Bagi pengguna laboratorium, pengetahuan pembuangan limbah cukup sampai tahu dimana harus membuang itu sudah cukup untuk keselamatan kerja, biasanya di laboratorium ada petunjuknya, atau ada label tempat limbah untuk jenis limbah apa.

7. Penanganan Kecelakaan Kerja

Kecelakaan saat kerja biasa terjadi walaupun kita telah bekerja dengan hati-hati. Hal yang paling utama adalah jangan panik dan ikuti prosedur penanganan kecelakaan yang baik dan benar. Cari bantuan petugas laboratorium untuk membantu Anda. Bila perlu, panggil petugas medis atau pemadam kebakaran.

Bila terkena bahan kimia, perhatikan karakter dari bahan kimia tersebut. Bersihkan bagian kulit yang terkena bahan kimia sampai bersih dengan metode yang tepat. Kulit yang terkena jangan digaruk supaya tidak menyebar. Bila kondisi cukup parah, panggil petugas kesehatan secepatnya.

Bila terjadi kebakaran karena bahan kimia atau korsleting listrik, segera bunyikan alarm tanda bahaya. Jangan langsung disiram dengan air. Perhatikan penyebabnya. Jika penyebabnya merupakan pelarut/sejenis minyak, justru menyiram dengan air hanya akan membuat api semakin menyebar kemana-mana, gunakan teknik yang tepat sesuai penyebab kebakaran. Hindari menghirup asap. Bila kebakaran meluas, segera panggil petugas pemadam kebakaran.

Itulah beberapa informasi mengenai keselamatan kerja di laboratorium, semoga bermanfaat.